Layar berwarna menemani tidur malam_ku,
Terlentang tubuhku menghadapnya,
tak ku dengar beriak suaranya,
Sunyi keadaan rumahnya....
Dinding hanya berselimut pahatan bambu,
sejumlah lubang mengukir dinding tersebut,
Membuat angin malam begitu menusuk lapisan kulit.
Di sebuah dinding itu....
Sebuah nyanyian berfrekuensi rendah terngiang ditelinga,
nada_nadanya bergerak mengikuti intonasi angin,
Entah lagu apa itu......?
Selendang sarung, kamar_kamar tak berpintu....
ikut menari_menari....
Jendela kusam berlapis debu,
Mengaburkan pandangan mata,
Terlihat.....
Dalam suasana gelap......
Pohon_pohon pun bergoyang menikmati rekonstruksi semilir angin malam
Keadaan ini,
Merenyuhkan suasana gundah dalam kehidupan.....
Memendam perasaan diri, yang tak terelakan.....
Ku rasakan....
Masa Depan Adalah.....
MisTeri Illahi yang tak pernah bisa ku ramalkan....
Sumedang, 30 Mei 2010
No comments:
Post a Comment